IKADA Menyampaikan Selamat Atas Pengangkatan Prof. Dr. K.H. Fadlil Munawar Manshur, M.S. Pengasuh Ponpes Darussalam di

 

 
Ciamis, Ikatan Keluarga Alumni Darussalam (IKADA) mengungkapkan rasa syukur atas pengangkatan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Prof. Dr. K.H. Fadlil Munawwar Manshur, M.S sebagai Guru besar/Profesor dalam Bidan Ilmu Budaya Arab pada Departemen Antarbudaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (23/06/2023). 
 
Informasi ini pertama kali disampaikan oleh Prof. Dr. M. Irfan Hilmy, Guru Besar sekaligus juga Dekan Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah IAIN Salatiga di grup Whatapps IKADA Dosen se-Indonesia.



Ucapan selamat juga disampaikan oleh Civitas Academica FISIP UIN Jakarta dan Keluarga Besar Dosen Alumni Darussalam Ciamis.

Ketua Baznas Nasional, Rizaludin Kurniawan menyampaikan ucapan selamat "Alhamdulillah..selamat. ikut bangga dan senang. Berkah dan sukses slalu utk Ang Acep," katanya.

Dosen Universitas Indonesia, Abdul Muta'ali, Ph.D, juga turut mengungkapkan rasa bahagianya dan doanya untuk keberkahan Pesantren Darussalam Ciamis, "Alhamdulillah. Mubaarok Ang Acep. Berkah buat Darussalam," ungkapnya.

 


K.H. Irfan Hielmy : Ulama Kharismatik Penggagas Motto Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, dan Muhsin Diplomat

 


Resensi Buku

Judul : K.H. Irfan Hielmy. Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan.
Penulis : Dadang Gani, Wahidin Rahmat, Dan Euis SRB.
Penyunting : M. Iqbal Dawami
Cetakan/Harga : Pertama/Januari 2021/Rp. 100.000
Tebal Halaman : 344 Halaman.
Penerbit : Maghza Pustaka, Margomulyo Pati Jawa Tengah.

Buku yang berjudul K.H. Irfan Hielmy. Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan yang ditulis/disusun oleh Dadang Gani, Wahidin Rahmat, Dan Euis SRB 19 ini menambah wawasan bacaan khazanah intelektual di dunia akademisi serta menambah tokoh intelektual yang lahir dari kalangan pesantren yang akan selalu dikenang. Nama Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy sudah begitu akrab terdengar di setiap hati masyarakat Jawa Barat bahkan Indonesia. Kehadiran buku ini menjelaskan adanya Tokoh pesantren yang sangat berpengaruh di Jawa Barat khususnya wilayah priangan timur.

Sejarah telah mencatat, Jawa Barat banyak melahirkan tokoh-tokoh paling berpengaruh, berbagai prestasi gemilang menghiasi langit-langit sejarah Jawa Barat, tanpa mengenal lelah mereka senantiasa menyebarkan manfaat bagi umat.

Buku ini dominan berwarna hijau dengan latar depan foto Al-Maghrurlah K.H. Irfan Hielmy..Buku ini terdiri dari tiga bab. Bab I buku ini menjelaskan sejarah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis dan sisi kepribadian K.H. Irfan Hielmy. Halaman pertama buku ini banyak mengupas awal berdirinya Pesantren Darussalam “Dari Pesantren Cidewa ke Pesantren Darussalam”. Mama Achmad Fadil sang ayah dari K.H. Irfan Hielmy adalah Pendiri Pesantren Cidewa.

Berdiri sejak era kolonial belanda tepatnya di tahun 1929. Pesantren Cidewa sebutan untuk pesantren yang baru berdiri ketika itu. Pesantren Cidewa dengan cepat mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat sekitar. Pada tahun berikutnya minat orang tua mengirimkan putra-putranya untuk dididik semakin banyak dan berkembang sampai dengan saat ini, sehingga menjadi pesantren terbaik di tatar sunda.

Dari sisi guru-guru ditemukan Sanad keilmuan Al-Maghfurlah K.H. Ifan Hielmy, selain belajar langsung dengan Mama Achmad Fadhil, Al-Mahghfurlah pun belajar dengan cara sorogan dalam waktu yang relatif singkat ke beberapa kyai, seperti belajar tasawuf kepada : K.H Abdul Halim (Abah Majalengka), Prof Dr.Buya Hamka, K.H. Hasyim Asy’ari dan Ajengan Zenal Mustofa. Belajar ilmu alat dan Ushul Fiqih kepada K.H Ishak Farid dan K.H. Ahmad Sanusi. Belajar ilmu Al-Qur’an kepada K.H. Ahmad Siradj di Pondok Pesantren Cijantung dan beberapa ulama lainya di Jawa Barat. (hal. 12)

Di buku ini dijelaskan bahwa pada Tahun 1953 setelah Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy menuntaskan pendidikan di Sekolah Dagang beliau berangkat menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur untuk memperdalam ilmu agama, tetapi belum tiba di sana, beliau terserang penyakit typus dan gangguan pencernaan, sehingga menghentikan perjalananya. Setelah dirawat beberapa hari di RS Jebres Surakarta, beliau kembali ke Dewasari Ciamis dan tidak jadi belajar di Gontor. Pun diantara sebab perubahan nama Pesantren Cidewa Menjadi Darussalam karena beliau terinspirasi dengan Pondok Modern Darussalam Gontor yang banyak berhasil dan sukses mencetak para santrinya. (hal. 20)

Dijelaskan pula dalam buku ini bahwa pada Tahun 1975 lahirlah Motto Pesantren Darussalam, yaitu Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, dan Muhsin Diplomat sebagai upaya menempatkan Pesantren Darusslam untuk semua umat. Motto ini lahir setelah Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy berdiskusi dengan Dr. Moch. Natsir, yang pada waktu itu menjabat sebagai Presiden Rabithah al-Islami dan ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII). (hal. 23)

Muslim Moderat adalah sosok manusia muslim yang bersikap luwes, tenggang rasa, bersolidaritas etis dan sosial, hormat kepada sesama, jauh dari sikap angkuh, congkak, dan ingin menang sendiri. Mukmin Demokrat adalah sosok manusia mukmin yang berakar ke bawah dan berpucuk ke atas. Pada saat di panggung kekuasaan, dia tidak melupakan rakyat yang telah membesarkannya, begitu pun saat ia turun dari panggung kekuasaan dan harus kembali dengan rakyat, dia tidak patah semangat dan tidak putus harapan. Muhsin Diplomat adalah sosok manusia yang mencintai kebajikan, keindahan, memiliki sopan santun dan berakhlak mulia.

Di buku ini dijelaskan bahwa Semasa hidupnya Al-Maghfurlah K.H Irfan Hielmy aktif di dua organisai keagamaan terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah. Di NU Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua GP Ansor dan jajaran ketua Ma’arif NU Ciamis. Di Muhammadiyah beliau aktif sebagai Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) dan menjadi Guru PGA Muhammadiyah tahun 1953-1954.

Maka wajar jika kiranya para alumni Pesantren Darussalam Ciamis diberikan kebebasan dalam memilih sesuai dengan karakter dan kesenangan serta kecocokan yang dirasakan oleh masing-masing alumni dalam berjuang dengan tetap dalam bingkai persatuan dan kesatuan agar perbedaan itu menjadi rahmat untuk seluruh alam. (hal. 30).

Bab II buku ini fokus membahas pikiran-pikiran Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy. Berbagai macam sudut pandang/gagasan/ide/fikiran dituangkan dalam bab ini. Yang menjadi sangat menarik perspektif sudut pandang fikiran ini muncul dari keluarga terdekat dan para alumni seperti ; Prof. Dr. Jaih Mubarok, Prof. Muhammad Ali, Ph.D. Prof. Ahmad Ali Nurdin, Ph.D. Nur Hidayah, Ph.D. Dr. Ahmad Tholabi dan beberapa alumni lainya. Pandangan dari para penulis yang dituangkan dalam buku ini sudah pasti sangat objektiv, karena hubungan yang terjalin sangat erat secara emosional antara kyai, santri dan keluarga.

Berbagai macam tema yang tertuang dalam buku ini menggambarkan ragam ruang fikiran Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy. Seperti Wanita Dalam Islam, Sistem Pendidikan Islam, Dakwah Dan Syiar Islam, Korelasi antara Pesantren, Masyarakat dan Pemerintah, Wacana Islam Tentang Hukum, Pendidikan dan Tasawuf, Ukhuwah Ahlussunnah, Wasathiyah Islam dan Khairu Ummah, Masyarakat Madani, Konsep Insan Kamil, Kriteria Pemimpin Idaman dan Pembahasan Mengenai Cinta dan Akhlak.

Setelah membaca bab ini, maka para pembaca akan berkesimpulan begitu dalam dan luasnya pengetahuan/pemikiran keilmuan dan keislaman Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy. (hal 60-272)
Bab III berisi pikiran-pikiran dan amanat serta nasehat Al-Maghfurlah K.H Irfan Hielmy untuk umat dan para santri/alumni. Mulai dari mars dan himne Darussalam disertai penjelasan arti bait-baitnya, amanat janji santri, amanat buku album kenangan santri, tausiyah dalam berbagai kegiatan dan kesempatan, serta amanat berupa tirakah amalan Doa Ismul A’dzham dan Ayatul Hifdzi yang selalu diamalkan secara terus menerus oleh Al-Maghfurlah K.H. Achmad Fadhil dan K.H. Irfan Hielmy. (hal 274-296)

Bagian akhir buku ini berisi lampiran-lampiran ; foto-foto Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy dalam berbagai kegiatan, profil lengkap dan terkini sekolah, kampus dan Pesantren Darussalam Ciamis. (hal 298-340)

Buku ini sangat layak dimiliki dan dibaca oleh para santri, alumni dan masyarakat umum sebagai bukti dan pengingat spirit perjuangan serta pengabdian Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy akan keberhasilan beliau membentuk fondasi keilmuwan, keislaman dan keindonesiaan bagi para santri dan alumninya yang sukses di bidangnya.

Atas kipras, pengabdian dan jasa Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy ketika hidup, sungguh beliau sangat layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah RI.

Do’a kami para santri untuk Al-Maghfurlah K.H. Irfan Hielmy semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, diampuni dan dimaafkan segala dosa dan kesalahan serta mendapatkan tempat terindah di sisi Allah SWT. Amiin Ya Rabbal Alamiiin.

*Penulis adalah Alumni Madrasah Aliyah Keagamaan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis Tahun 2000 / Kepala SDIT Nurul Fajri / ketua MUI Cikarang Barat-Bekasi.

 Sumber: https://radarbekasi.id/2021/06/18/k-h-irfan-hielmy-ulama-kharismatik-penggagas-motto-muslim-moderat-mukmin-demokrat-dan-muhsin-diplomat/

Manaqib K.H. Irfan Hielmy, Sang Kiai Moderat


 

 

Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A.

TAK banyak buku biografi yang lahir dari kalangan pesantren. Seringnya, buku kisah perjalanan muncul dari kalangan pejabat, tokoh politik, atau kalangan umara. Padahal, kisah perjalanan para mudir al-ma’had atau ulama tak kalah penting untuk dikupas. Kisah pengembaraan ilmu (tafaqquh fi al-din), perjuangan syiar agama Islam, hingga perjuangan di jalur pendidikan menarik untuk diteladani. Banyak kisah inspiratif yang wajib diteladani oleh generasi penerusnya.

Judul BukuK.H. Irfan Heilmy Kehidupan, Pemikiran, dan Perjuangan
PenulisDadang Gani, Wahidin Rahmat, dan Euis SRB
ISBN978-602-5824-98-2
CetakanI, Januari 2021
PenerbitMaghza Pustaka, Pati

Buku yang dominan warna hijau dengan latar foto Almaghfurlah K.H. Irfan Hielmy ini seperti menjawab tentang masih minimnya literatur buku berjenis biografi atau autobiografi dari kalangan ulama. Buku yang terdiri atas tiga bab ini secara tematik membahas tentang kisah perjalanan kehidupan, pemikiran, dan perjuangan Kiai Irfan Hielmy. Persis seperti judul buku ini.

Bab I buku ini secara khusus mengupas dua hal, yakni mengenai sejarah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis dan sisi pribadi Kiai Irfan Hielmy. Sejarah salah satu pondok pesantren terbaik di tatar Sunda ini dikupas di tiga tulisan pertama. Seperti perubahan nama pesantren dari Cidewa ke Pesantren Darussalam, termasuk mengupas bagaimana didikan ayahanda Kiai Irfan Hielmy, yakni K.H. Achmad Fadlil, terhadap Ibrahim Achmad, nama kecil Kiai Irfan Hielmy.

Pembaca akan menjumpai sejumlah informasi menarik mengenai sejarah perkembangan pesantren yang telah berdiri sejak era kolonial Belanda ini.  Di bab ini, pembaca juga akan disuguhi informasi mengenai sanad keilmuan Kiai Irfan Hilemy, seperti K.H. Abdul Halim (Majalengka) yang telah dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2008, termasuk Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Hadratus Syeikh K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Sanusi Cisaat Sukabumi, dan K.H. Achmad Siradj.

Menariknya, di bab ini juga terungkap fakta keaktifan Kiai Irfan Hielmy di dua ormas keislaman, yakni NU dan Muhammadiyah. Kiai Irfan Hielmy menjadi Wakil Ketua GP Ansor, Ketua GP V Banser, serta menjadi salah satu ketua Ma’arif NU Ciamis. Kiai Irfan juga pernah tercatat sebagai Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Ciamis dengan Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) 01. (hlm. 30).

Di bab II buku yang bersampul soft cover dan hard cover ini fokus membahas pikiran-pikiran Kiai Irfan Hielmy. Pelbagai sudut pandang muncul di bab ini. Menariknya, pelbagai perspektif itu muncul dari keluarga, para santri, dan alumni tentang pemikiran Kiai Irfan Hielmy. Tentu, di poin ini salah satu keistimewaan buku ini. Objektivitas pandangan dari para penulis dapat dijamin. Lantaran, hubungan antara penulis dengan objek yang ditulis memiliki hubungan yang cukup erat: antara santri dan kiai.

Pelbagai tema yang tertuang di bab ini menggambarkan ragam pikiran Kiai Irfan Hielmy di pelbagai tema persoalan. Seperti pembahasan mengenai sistem pendidikan Islam, dakwah dan syiar Islam, relasi antara masyarakat, pemerintah, dan masyarakat, kajian tentang hukum dan ilmu tasawuf, hukum tata negara Islam, kriteria pemimpin idaman, hingga membahas menganai cinta dan akhlak. Setelah membaca bab ini, pembaca akan berkesimpulan begitu dalamnya wawawan keislaman dan keilmuwan Kiai Irfan Hielmy.

Di bab III, sepenuhnya berisi tentang pikiran-pikiran Kiai Irfan Hielmy yang tertuang dalam pelbagai karya. Mulai mars dan himne Darussalam, amanat janji santri, taushiyah dalam pelbagai  kesempatan. Menariknya, di bab ini, terdapat syarah atau penjelasan dari teks karya Kiai Irfan Hielmy. Spesialnya, di bab ini dilampirkan beberapa amalan yang secara istikamah diamalkan oleh Almaghfurlah K.H. Achmad Fadlil dan almaghfurlah K.H. Irfan Hielmy, yakni doa ism al-a’zham dan ayat al- hifzh.

Di bagian akhir terdapat lampiran yang berisi profil terkini Pesantren Darussalam Ciamis. Bagian ini tak kalah penting sebagai informasi yang komprehensif tentang Darussalam terkini, termasuk apa saja proyeksi ke depan.

Buku ini sangat layak dimiliki untuk dibaca oleh santri, guru, alumni, dan masyarakat umum. Bagi alumni, buku ini dapat menjadi pengingat tentang kisah perjuangan Kiai Irfan Hielmy. Setidaknya, spirit perjuangan yang dimiliki beliau dapat terus tertanam dalam diri para alumninya dalam ladang pengabdian yang beragam.

Buku ini menjadi pembuktian tentang berkah kiai yang senantiasa tercurahkan  kepada para santrinya. Alumni Pesantren Darussalam Ciamis saat ini telah menyebar di pelbagai tempat pengabdian. Kiprah alumni Darussalam menjadi bukti keberhasilan Kiai Irfan Hielmy dalam membentuk fondasi keilmuwan, keislaman, dan keindonesiaan bagi para santrinya.

Penulis adalah Alumnus MAPK Pondok Pesantren Darussalam Tahun 1995/Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Sumber: https://masjiduna.com/2021/02/03/manaqib-k-h-irfan-hielmy-sang-kiai-moderat/

© all rights reserved
made with by templateszoo